KP Di PT. Polypet Karyapersada

Posted: Oktober 15, 2009 in Uncategorized

BAB  I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk menghadapi era globalisasi sekarang ini, kita dituntut untuk dapat selalu  mengikuti perkembangan teknologi yang begitu cepat dan semakin maju, khususnya teknologi dalam bidang  informasi. Untuk menghadapi  hal itu, kita diharapkan dapat mengembangkan segala potensi yang kita miliki untuk dipergunakan semaksimal mungkin agar mampu bersaing dalam era globalisasi. Hal itu akan menjadi suatu tantangan bagi kita semua untuk dapat mengikuti dan menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga kita tidak selalu menjadi bangsa yang tertinggal dari bangsa yang lain.

Salah satu elemen dari teknologi informasi yang berkembang sedemikian cepat adalah teknologi komputer. Seiring dengan hal itu, maka komputer telah menjadi hal yang paling penting dan vital disetiap segi dan bidang kehidupan, baik itu ekonomi, pendidikan, bahkan pertahanan.

Disetiap jenjang pendidikan, komputer telah dipelajari dan mempunyai kurikulum yang tetap, disetiap sektor industri komputer telah menjadi alat untuk memanajemen bisnis, dan hampir setiap profesi berkaitan dengan komputer. Dengan komputerisasi segala pekerjaan akan lebih mudah dan lebih cepat, dengan kata lain komputerisasi sekarang ini telah memasyarakat dan menjadi hal yang umum.

PT. Polypet Karyapersada adalah sebuah perusahaan kimia swasta yang berdiri tahun 1994 dan memulai produksinya ditahun 1996, perusahaan ini beralamat di JL. Raya Anyer Km. 121 Ciwandan, Cilegon Propinsi Banten dan memiliki kantor pusat (HO) di Mitra Building 5 th, JL. Gatot Subroto Kav. 21 Jakarta 12930 Indonesia.

Barang yang di produksinya adalah PET (Poly Ethylen Terepthalate), karena merupakan salah satu perusahaan yang mengekspor barang produksinya, maka dari itu PT. Polypet Karyapersada memiliki standarisasi internasional dalam berbagai proses produksinya, salah satunya dalam sistem dokumen, dan tujuan dari standarisasi tersebut adalah untuk menaikkan mutu dan kualitas produksi sehingga bisa meningkatkan pemasaran produk di pasar regional maupun internasional.

Dari uraian diatas maka saya akan mempelajari system dokumen yang ada di PT. Polypet Karyapersada untuk dijadikan bahan dalam kerja praktek ini dan memberi judul laporan “I S O (International Organization For Standardization) Document Control System Di Department M.I.S (Management Information System) PT. Polypet Karyapersada”

1.2 Tujuan dan Manfaat

  1. Menerapkan semua ilmu yang berhubungan dengan bidang informasi.
  2. Mempelajari dan menganalisis mengenai Teknologi Informasi yang digunakan di PT. Polpet Karyapersada.
  3. Mengamati gambaran nyata mengenai lingkungan dan situasi di PT. Polypet Karyapersada.
  4. Menjalankan kewajiban tugas kerja praktek dari Sekolah Tinggi Teknik Ilmu Komputer Insan Unggul dengan bobot 2 sks sebagai persyaratan kelulusan.

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

(terlampir)

1.4 Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang Pengantar, latar Belakang Masalah, Tujuan dan Manfaat serta Waktu dan Tempat Pelaksanaan.

Bab II Landasan Teori

Pada bab ini dijelaskan tentang Konsep Dasar Sistem dan Peralatan Pendukung.

Bab III Analisa Sistem Berjalan

Pada bab ini berisi tentang Tinjauan Perusahaan dan Prosedur Sistem Berjalan.

Bab IV Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari Kerja Praktek dan saran-saran dalam proses perbaikan Laporan Kerja Praktek.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1     Konsep Dasar Document Control System

Ketika mendengar kata ISO 9001 Sistem Manajemen Mutu, refleks ingatan kita terfokus pada setumpuk dokumen dan sebundel tugas yang bersifat paper work, bekerja menghabiskan waktu dibelakang meja sambil tak henti-hentinya mengupdate

data-data lapangan dan menginputnya kedalam table-tabel excel yang membuat anda boring, malas melanjutkan dan bete.

Begitulah gambaran yang selama ini ada dibenak kebanyakan praktisi pabrik, namun sesungguhnya benarkah anggapan itu ? atau hanya karena kesalahan persepsi orang saja ?

Baiklah, dalam catatan ringan ini saya akan mencoba sedikit mengurai benang kusut persepsi kita tentang ISO 9001, semoga bisa memberikan gambaran yang ringkas agar semangat implementasi ISO 9001 bisa sejalan dengan apa yang diinginkan standard ini.

DEFINISI DAN SEJARAH ISO 9001:2008

ISO berasal dari kata Yunani ISOS yang berarti sama, kata ISO bukan diambil dari singkatan nama sebuah organisasi walau banyak orang awam mengira ISO berasal dari International Standard of Organization, sama sekali BUKAN. ISO 9001 merupakan standard international yang mengatur tentang sistem management Mutu (Quality Management System), oleh karena itu seringkali disebut sebagai “ISO 9001, QMS” adapun tulisan 2008 menunjukkan tahun revisi, maka ISO 9001:2008 adalah system manajemen mutu ISO 9001 hasil revisi tahun 2008.

Pertanyaan berikut yang muncul, apakah ISO sering mengalami revisi ? jawabnya : YA. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, terutama semakin luasnya dunia usaha, maka kebutuhan akan pengelolaan system manajemen mutu semakin dirasa perlu dan mendesak untuk diterapkan pada berbagai scope industry yang semakin hari semakin beragam.

Versi 2008 ini adalah versi terbaru yang diterbitkan pada Desember 2008 lalu.

Organisasi pengelola standard international ini adalah International Organization for

Standardization yang bermarkas di Geneva – Swiss, didirikan pada 23 February 1947,

kini beranggotakan lebih dari 147 negara yang mana setiap negara diwakili oleh badan standardisasi nasional (Indonesia diwakili oleh KAN) Marilah kita setback sebentar pada bagaimana sejarah ISO 9001 ada hingga revisi terakhir tahun 2008. Sejarah ISO dimulai dari dunia militer sejak masa perang dunia II. Pada tahun 1943, pasukan inggris membutuhkan sekali banyak amunisi untuk perang sehingga untuk  kebutuhan ini dibutuhkan banyak sekali supplier.

Sebagai konsekuensinya, maka demi kebutuhan standarisasi kualitas, mereka merasa perlu untuk menetapkan standar seleksi supplier. Selanjutnya, 20 tahun kemudian perkembangan standarisasi ini menjadi semakin dibutuhkan hingga pada tahun 1963, departemen pertahanan Amerika mengeluarkan standar untuk kebutuhan militer yaitu MIL-Q-9858A sebagai bagian dari MIL-STD series. Kemudian standar ini diadopsi oleh NATO menjadi AQAP-1 (Allied Quality Assurance Publication-1) dan diadopsi oleh militer Inggris sebagai DEF/STAN 05- 8.

Seiring dengan kebutuhan implementasi yang semakin kompleks, maka DEF/STAN 05-8 dikembangkan menjadi BS-5750 pada tahun 1979. Atas usulan American National Standard Institute kepada Inggris, maka pada tahun 1987 melalui International Organization for Standardization, standard BS-5750 diadopsi sebagai sebuah international standard yang kemudian dinamai ISO 9000:1987. Ada 3versi pilihan implementasi pada versi 1987 ini yaitu yang menekankan pada aspek Quality Assurance, aspek QA and Production dan Quality Assurance for Testing.

Concern utamanya adalah inspection product di akhir sebuah proses (dikenal

dengan final inspection) dan kepatuhan pada aturan system procedure yang harus dipenuhi secara menyeluruh. Pada perkembangan berikutnya, ditahun 1994, karena kebutuhan guaranty quality bukan hanya pada aspek final inspection, tetapi lebih jauh ditekankan perlunya proses preventive action untuk menghindari kesalahan pada proses yang menyebabkan ketidak sesuaian pada produk. Namun demikian versi 1994 ini masih menganut system procedure yang kaku dan cenderung document centre dibanding kebutuhan organisasi yang disesuaikan dengan proses internal organisasi. Pada ISO 9000:1994 dikenal 3 versi, yaitu 9001 tentang design, 9002 tentang proses produksi, dan 9003 tentang services.

Versi 1994 lebih fokus pada proses manufacturing dan sangat sulit diaplikasikan pada organisasi bisnis kecil karena banyaknya procedure yang harus dipenuhi (sedikitnya ada 20 klausa yang semuanya wajib di dokumentasikan menjadi procedure organisasi).

Karena ketebatasan inilah, maka technical committee melakukan review atas standard yang ada hingga akhirnya lahirlah revisi ISO 9001:2000 yang merupakan penggabungan dari ISO 9001, 9002, dan 9003 versi 1994. Pada versi tahun 2000, tidak lagi dikenal 20 klausa wajib, tetapi lebih pada proses business yang terjadi dalam organisasi.

Sehingga organisasi sekecil apapun bias mengimplementasi system ISO 9001:2000 dengan berbagai pengecualian pada proses bisnisnya. Maka dikenallah istilah BPM atau Business Process Mapping, setiap organisasi harus memertakan proses bisnisnya dan menjadikannya bagian utama dalam quality manual perusahaan, walau demikian ISO 9001:2000 masih mewajibkan 6 procedure yang harus terdokumentasi, yaitu procedure control of document, control of record, Control of Non conforming Product, Internal Audit, Corrective Action, dan Preventive Action, yang semuanya bisa dipenuhi oleh organisasi bisnis manapun.

Pada perkembangan berikutnya, versi 2008 lahir sebagai bentuk penyempurnaan atas revisi tahun 2000. Adapun perbedaan antara versi 2000 dengan 2008 secara significant lebih menekankan pada effectivitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi tersebut. Jika pada versi 2000 mengatakan harus dilakukan corrective dan preventive action, maka versi 2008 menetapkan bahwa proses corrective dan preventive action yang dilakukan harus secara effective berdampak positif pada perubahan proses yang terjadi dalam organisasi. Selain itu, penekanan pada control proses outsourcing menjadi bagian yang disoroti dalam versi terbaru ISO 9001 ini.

8 PRINSIP MANAJEMEN

Seperti dijelaskan diatas bahwa ISO 9001 versi 2000 dan versi 2008 lebih mengedepankan pada pola proses bisnis yang terjadi dalam organisasi perusahaan sehingga hamper semua jenis usaha bisa mengimplementasi system management mutu ISO 9001 ini.

System ISO 9001:2008 focus pada effectifitas proses continual improvement dengan pilar utama pola berpikir PDCA, dimana dalam setiap process senantiasa melakukan perencanaan yang matang, implementasi yang terukur dengan jelas, dilakukan evaluasi dan analisis data yang akurat serta tindakan perbaikan yang sesuai dan monitoring pelaksanaannya agar benar-benar bisa menuntaskan masalah yang terjadi di organisasi.

Pilar berikutnya yang digunakan demi menyukseskan proses implementasi ISO 9001 ini, maka ditetapkanlah Delapan prinsip manajemen mutu yang bertujuan untuk mengimprovisasi kinerja system agar proses yang berlangsung sesuai dengan focus utama yaitu effectivitas continual improvement, 8 prinsip manajemen yang dimaksud adalah :

1) Customer Focus : Semua aktifitas perencanaan dan implementasi system sematamata untuk memuaskan customer.

2) Leadership : Top Management berfungsi sebagai Leader dalam mengawal implementasi System bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol dalam satu komando dengan commitment yang sama dan gerak yang synergy pada setiap elemen organisasi

3) Keterlibatan semua orang : Semua element dalam organisasi terlibat dan concern dalam implementasi system management mutu sesuai fungsi kerjanya masingmasing, bahkan hingga office boy sekalipun hendaknya senantiasa melakukan yang terbaik dan membuktikan kinerjanya layak serta berqualitas, pada fungsinya sebagai office boy.

4) Pendekatan Proses : Aktifitas implementasi system selalu mengikuti alur proses yang terjadi dalam organisasi. Pendekatan pengelolaan proses dipetakan melalui business process. Dengan demikian, pemborosan karena proses yang tidak perlu bisa dihindari atau sebaliknya, ada proses yang tidak terlaksana karena pelaksanaan yang tidak sesuai dengan flow process itu sendiri yang berdampak pada hilangnya kepercayaan pelanggan.

5) Pendekatan System ke Management : Implementasi system mengedepankan pendekatan pada cara pengelolaan (management) proses bukan sekedar menghilangkan masalah yang terjadi. Karena itu konsep kaizen, continual improvement sangat ditekankan. Pola pengelolaannya bertujuan memperbaiki cara dalam menghilangkan akar (penyebab) masalah dan melakukan improvement untuk menghilangkan potensi masalah.

6) Perbaikan berkelanjutan : Improvement, adalah roh implementasi ISO 9001:2008 7) Pendekatan Fakta sebagai Dasar Pengambilan Keputusan : Setiap keputusan dalam implementasi system selalu didasarkan pada fakta dan data. Tidak ada data (bukti implementasi) sama dengan tidak dilaksanakannya system ISO 9001:2008

8) Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok : Supplier bukanlah Pembantu, tetapi mitra usaha, business partner karena itu harus terjadi pola hubungan saling menguntungkan.

Dengan 8 pilar ini diharapkan pelaksanaan ISO 9001:2008 benar-benar menjadi sangat productive dan effective untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan.

Didalam suatu peruhasaan yang menjadikan ISO 9001-2000 sebagai acuan system yang  diguanakan diperusahaannya, membagi dokument dalam 4 level :

  1. Level 1

–          Quality Manual

Quality manual ini merupakan document yang membahas Quality Management system secara general dan ruang lingkup kerja organisasi yang terdapat di perusahaan tersebut.

  1. Level 2

–          Quality Procedure

Quality Proceduremerupakan penjelasan cara menerapkan Quality Manual. Dokumen ini membahas sebuah proses yang harus dijalankan. Dokumen ini dipakai sebagai acuan dari tiap-tiap aktivutas yang ada pada proses tersebut.

Contoh : OP Training (didalam quality manual dijelaskan mengenai pemberdayaan sumber daya manusia dengan meningkatkan kompetensi yang dimilikinya). Di OP Training ini dijabarkan tiap-tiap aktifitas dari training.

–          Quality Objective

Dokumen ini membahas mengenai pencapaian target yang dihitung dari penjabaran quality policy

  1. Level 3

–          Standard Operation Procedure

Dokument yang membahas suatu aktifitas yang harus dijalankan secara detail.

–          Activity Plan

Dokumen yang membahas tentang tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam mencapai target dari quality objective.

Contoh : Dalam quality objective dikatakan bahwa defect internal perusahaan harus dibawah 5%. Maka dalam dokumen activity plan di jabarkan aktifitas-aktifitas dalam menjalankan agar defective internal dibawah 5%.

–          Job Description

Dokumen yang membahas mengenai tugas, tanggung jawab dan wwenang dari tiap-tiap person, bagian dan atau level.

–          Inspection Standard

Dokumen yang membahas point-point yang harus diinspeksi dari sebuah produk atau proses. Dokumen ini digunakan oleh inspector sebagai acuan mereka pada saat inspeksi.

–          Control Plan

Dokumen ini berisikan flow process dan metode control yang harus dilakukan pada tiap-tiap aktifitas yang ada pada proses tersebut agar kualitas yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi.

–          Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)

Adalah dokumen yang berisi tentang mode failure selama proses dan termasuk potensi failure serta akibat dari failure terhadap produk, proses ataupun pengguna produk.

  1. Level 4

–          Dokumen Pendukung

Dokumen yang melaporkan hasil kegiatan dan dokumen eksternal yang digunakan perusahaan seperti : Drawing Customer, Spesifikasi, Tehnik, dll.

2.2     Peralatan Pendukung Document Control System PT. Polypet Karyapersada

Hardware :

Ä  Xeon Proliant ML 30 (Server Web)

Software :

Ä  OS: Windows 2000

Ä  Publisher: IIS (Internet Information Server)

Ä  Database : Microsoft Access dan Microsoft SQL 7

Ä  Aplication Developer ASP : Dream Weaver 4

BAB III

ANALISA

DOCUMENT CONTROL SYSTEM

3.1     SEJARAH BERDIRINYA PT. POLYPET KARYAPERSADA

Pembangunan dibidang industri merupakan suatu hal yang penting, bagi Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Ini dibuktikan dengan semakin pesatnya pertumbuhan industry, baik industry menghasilkan produk untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Pesatnya pertumbuhan industry ini juga dapat membantu pemerintah dalam hal penyediaan lowongan tenaga kerja, yang secara otomatis akan menurunkan angka pengangguran sehingga akan memberikan dampak positif bagi peningkatan taraf hidup penduduk di sekitar industry pada khususnya dan masyaakatluas pada umumnya.

Salah satu industry yang berkembang cukup pesat adalah industry polymer sebagai bahan baku pembuatan tekstil dan pelastik. Hal ini karena kebutuhan polymer makin meningkat baik jumlah maupun ragamnya. Industri polymer adalah industry yang menunjang industry-industri lainnya, seperti industry sintesis, industry makanan, industry rumah tangga dan sebagainya.

Hal tersebut diatas menjadi pertimbangan bagi sejumlah investor yang tergabung dalam NAPAN ( Nawa Pandata) untuk mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan polyester ( Polyethylene Terephtalate ).

Pendirian PT. Polypet Karyapersada dibawah naungan NAPAN Group merupakan aset yang sangat penting dan berharga, khususnya bagi NAPAN sendiri, dimana pendirian PT. Polypet Karyapersada secara komersil sangat menguntungkan ( 50% serat sintesis dunia dipenuhi dari polyester), karena kebutuhan bahan pelastik dalam negeri sangat besar, sedangkan industry pembuatan polyester sangat sedikit.

Perusahaan ini dikelola dengan manajemen modern, yang memiliki peralatan dan teknologi yang cukup modern. Oleh karena itu, untuk hal tertentu yang berhubungan dengan manajemen dan keteknikan seratus persen ditangani oeh tenaga kerja dalam maupun luar negeri.

PT. Polypet Karyapersada merupakan suatu perusahaan petrokimia yang mengolah Purified Terephtalate Acid dan Mono Ethylene Glycol menjadi Polyethlene Terephtalate ( PET ) yang pendiriannya diprakarsai oleh MR. Celal Meltin yang berasal dari turki. PT. Polypet Karyapersada mulai menandatangani kontrak dengan Zimmer ( Jerman ) pada 6 November 1993 dan dilakukan dengan pendirian pabrik pada tanggal 27 April 1994 diatas tanah seluas 63.640 m2. PT. Polypet Karyapersada mulai beroperasi pada 10 Agustus 1995. Produk PT. Polpet Karyapersadayang pertama dihasilkan berupa :

1)      Amorphous chip pada tanggal 13 Agustus 1995

2)      Crystalin pada tanggal 24 Agustus 1995

3)      Bottle Grade pada tanggal 13 September 1995

Setelah setahu beroperasi PT. Polypet Karyapersada berhasil mendapatan sertifikat ISO (International Organization for Standarization ) 9002 tentang mtu dan ualitas produk pada 23 Oktober 1996. ISO 9002 diberikan kepada perusahaan yang kualitas dan sistem organisasinya telah memenuhi standar internasional sehingga pihak konsumen akan memperoleh pelayanan jasa atau produk yang terjamin dan dapat dipertanggug jawabkan mutunya.

Dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen maka PT. Polypet Karyapersada mengadakan perluasan plant, yaitu dengan mendirikan unis SSP II ( Solid State Polycondentation ) yang operasinya dimulai pada 27 November 1996. Sampai saat ini PT. Polypet karyapersada memunyai 3 plant, yaitu :

  1. Continous Polycondentation (CP) dengan kapasitas :

Name Plate : 180 ton/hari (63.000 ton/tahun)

Demonstrated : 250 ton/hari (87.500 ton/tahun)

  1. Solid State Polycondentation Plant I (SSP I)  dengan kapasitas :

Name Plate : 120 ton/hari (42.000 ton/tahun)

Demonstrated : 160 ton/hari (56.000 ton/tahun)

  1. Solid State Polycondentation Plant II (SSP II)  dengan kapasitas :

Name Plate : 120 ton/hari (42.000 ton/tahun)

Demonstrated : 160 ton/hari (56.000 ton/tahun)

  1. A. LOKASI PENDIRIAN PABRIK

PT. Polypet Karyapersada berada dikawasan industri Cilegon, Kecamatan Ciwandan tepatnya di jalan raya Anyer Km. 121 dengan luas area 63.640 m2 dan unit SSP seluas 37.467 m2. PT. Polypet Karyapersada berbatasan sebelah utara dengan Samuedera Indonesia, sebelah selatan dengan Jalan raya Anyer, ebelah timur dengan PT. Polyprima Karyareksa, sedangkan sebelah barat dengan PT. Sankyu Indonesia Intl.

Pemilihan lokasi pabrik tentunya dengan pertimbangan beberapa faktor penting yang menunjang pada jalannya proses, sehingga proses dapat berjalan secara kontinyu. Oleh karenanya, langkah awal perencanaan harus mempertimbangkan beberapa hal berdasarkan metode perencanaan yang tepat.

Adapun pemilihan lokasi PT. Polypet Karya Persada di Cilegon berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

  1. Berada di kawasan pengembangan industri sehingga memudahkan dalam memperoleh bahan baku
  2. Tersedianya sarana angkutan darat yang cukup memadai sehingga pemasaran produk berjalan dengan lancar
  3. Tersedianya tenaga kerja, fasilitas umum dan sarana komunikasi yang memadai bagi pendirian dan pengoperasian pabrik
  4. Terletak di tepi pantai yang memungkinkan dibangunnya pelabuhan (jetty) sebagai sarana transportasi melalui laut, sehingga pemasaran ke luar negeri akan lebih mudah.
  1. B. BAHAN BAKU DAN PRODUK YANG DIHASILKAN
  • Bahan Baku yang digunakan

Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan Polyrthylene Terephtalate (PET) adalah sebagai berikut :

1)        Bahan baku utama, terdiri dari :

  1. Untuk Pembuatan Homopolymer

(i)         Purifield terephtalic (PTA)

Berasal dari                          : PT. Polyprima Karyareksa

Rumus kimia                        :

Bentuk                                 : Kristal / Bubuk putih, hampir tidak berbau

Berat molekul                       : 166,13 gr/mol

Titik lelah                             : 4020C

Densitas (200C)                    : 1,51 gram/cc

Kelarutan dalam air              : 0,5% (1600C)

Sifat                                     : – Agak larut dalam alkohol

– Toksisitas rendah

– Dapat terbakar (debu dapat   meledak)

(ii)       Mono Ethylene Glycol ( MEG )

Berasal dari : PT. GAJAH TUNGGAL PETROCHEMICAL

Rumus kimia :HO – CH2 – CH2 – OH

Bentuk : Bening dan berbau manis

Titik didih : 197,2 oC

Sifat : – Toksik bila dihirup dan tertelan

– Dapat terbakar

  1. Untuk pembuatan Copolymer

Selain kedua bahan yang digunakan pada homopolymer, juga digunakan :

(i).    Di Ethylene Glycol ( DEG )

Berasal dari : PT. GAJAH TUNGGAL PETROCHEMICAL

Rumus kimia :HO – CH2 – CH2 – O – CH2 – CH2 – OH

Bentuk : Bening dan berbau manis

Titik didih : 245 oC

Sifat : – Toksik bila dihirup dan tertelan

– Dapat terbakar

(ii).   Iso Pthalic Acid ( IPA )

Berasal dari : Impor dari Wiltex Enterprises Singapore

Rumus kimia :

Bentuk : Kristal / bubuk putih

Titik didih : 345 – 348 oC

Sifat : – Toksik bila dihirup dan tertelan

–          Dapat terbakar

(iii).  Antimony Acetat ( SbAC3 )

Berasal dari : Impor dari Azofina Chemicals, Amerika

Rumus kimia : Sb(C2H3O2)3. XH2O

Bentuk : Bubuk  putih

Fungsi  : Katalis polimerisasi

Sifat : – Larut dalam MEG

– Berbau asam acetat

a.       Sebagai Heat Stabilizer (HS), digunakan :

Phosporic Acid ( H3PO4 )

Berasal dari : Impor dari Amerika

Rumus kimia : H3PO4

Bentuk : Kristal bening dan tidak berbau

Fungsi  : Penyetabil panas

Sifat :          – Larut dalam Alkohol

– Toksik bila terhirup dan terserap

–  Berbau asam Acetat

Adapun bahan baku yang digunakan untuk pembuatan PET disajikan pada Tabel 1 . 1 .

Tabel 1 .1 . bahan Baku pembuatan PET

Produk Bahan Baku Keterangan
1. Yarn Grade

2. Botol Grade

PTA (Purified Terephtalat  Acid )

MEG ( Mono Ethylene Glycol )

Sb – Ac ( Antimony Acetat )

PTA  (Purified Terephtalat Acid )

MEG ( Mono Ethylene Glycol )

Sb – Ac ( Antimony  Acetat )

IPA ( Iso Phtalic Acid )

DEG ( Diethylene Glycol )

H3po4 ( Phosporic Acid )

Sb – Ac ( Antimony Acetat )

Monomer utama

Monomer utama

Katalis reaksi polimerisasi

Monomer utama

Monomer utama

Untk. Pembuatan kopolimer

Untk. Pembuatan kopolimer

Penyetabil panas

Katalis reaksi polimerisasi

  • Keunggulan Polyethlene Terepthalate

Dibandingkan dengan polimer lain :

  • Memiliki gas barrier dan moisture barrier yang tinggi .
  • Relatif tidak sensitif terhadap humidity, chemical solvent.
  • Mamiliki electrical property yang baik
  • Transparasi dan heat seal yang bagus.
  • Thoughness, strength, durability, dan flex life yang baik.
  • Memiliki sifat food contact yang baik.
    • Produk yang dihasilkan

Beberapa jenis produk polypet antara lain :

Tabel 1. 2.  Beberapa jenis produk PT. Polypet karya persada

Klasfikasi Produk Aplikasi Keterangan
A 062 Y

A 063 C

S 074 C

S 078 C

S 082 C

Yarn Grade

Bottle Grade

Bottle Grade

Bottle Grade

Bottle Grade

PET amorf, homopolimer dengan berat molekul yang relatif rendah, digunakan untuk bahan baku yarn.

PET amorf, homopolimer dengan berat molekul yang relatif rendah, digunakan untuk bahan baku PET bottle grade, memerlukan proses lebih lanjut guna meningkatkan berat molekul, digunakan untuk feeding S 074 C; S 082 C; S 086 C.

PET kristalin, kopolimer dengan berat molekul yang relatif tinggi, untuk botol berukuran relatif kecil.

PET kristalin, kopolimer dengan berat molekul yang relatif tinggi, untuk botol berukuran relatif sedang.

PET kristalin, kopolimer dengan berat molekul yang relatif tinggi, untuk botol berukuran relatif Besar..

  • Pemasaran Hasil Produk

Pemasaran hasil produksi PT. Polypet Karyapersada terbagi dalam dua pemasaran dengan komposisi 20% pemasaran dalam negeri dan 80% pemasaran luar negeri.

  1. C. ORGANISASI PERUSAHAAN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN

  • Struktur Organisasi perusahaan

Gerak majunya sistem perindustrian menuntut adanya keterpaduan antara sistem organisasi kerja dengan sistem manajemen. Hal ini berkaitan dengan kebijaksanaan/pengaturan dalam mencapai hasil yang balk dan efektif Hal ini perlu didukung oleh adanya organisasi yang mantap.

Stuktur organisasi merupakan tatanan kerangka kerja dalam menjalankan semua aktifitas perusahaan. Struktur menjadi pedoman bagi pimpinan dalam mengatur posisi karyawan sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan kecakapannya. Struktur organisasi perusahaan, menunjukkan bagaimana perusahaan itu dikelola, yaitu bagaimana pendelegasian kekuasaan dan tingkat pengawasannya.

Adapun Departemen-departemen yang ada di PT. Polypet Karyapersada adalah sebagai berikut :

  1. Departemen Operasi PET dan Warehouse.
  2. Departemen Technical.
  3. Departemen Human Resources Development dan General Affair,
  4. Departemen Quality Assurance/Quality Control.
  5. Departemen Maintenance.
  6. Departemen Purchasing/Procurement.
  7. Departemen Health Safety/Environment.
  8. Departemen Management Information System.
  9. Departemen Logistik.

10.  Departemen Accounting.

11.  Project Department

a)    General Manager Polyester Complexs, sebagai manajer keseluruhan pada site office yang membawahi 8 Manajer dan dibantu seorang Assistant General Manager Manufacturing Services, yaitu :

  1. Manajer Operation PET dan Warehouse.
  2. Technical Manajer.
  3. Quality Assurance/Quality Control Manajer.
  4. Health Safety / Environment Manajer.
  5. Human Resources Development dan General Affair Manajer..
  6. Management Information System Manajer.
  7. Manajer Accounting.

b)    Assistant General Manager Manufacturing Services membawahi, yaitu

  1. Maintenance Manajer.
  2. Manajer Project.

c)    Operation Manajer PET membawahi, yaitu

  1. Daily Superintendent
  2. Shift Superintendent
  3. Warehouse Superintendent

d)   Daily Superintendent, membawahi senior operator CP, SSP & Utility

e)    Shift Superintendent, membawahi dua supervisor, yaitu

  1. CP and Utility Shift Supervisor
  2. SSP shift Supervisor

f)     Warehouse Superintendent, membawahi tiga supervisor, yaitu

  1. Raw Material Handling Supervisor
  2. Product Material handling Supervisor
  3. Shill Supervisor (Supervisor ini membawahi staf-stafnya).
  • Status Karyawan

Status karyawan di PT. Polypet Karyapersada adalah sebagai berikut

  1. Karyawan Tetap

Adalah karyawan yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, diterima, dipekerjakan dan mendapat balas jasa serta terikat dalam hubungan kerja dengan perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

  1. Karyawan Kontrak

Adalah karyawan yang terikat pada hubungan kerja dengan perusahaan dalam jangka waktu yang terbatas, hubungan kerja diatur dalam suatu perjanjian, dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-02/MEN/1993. Hak-hak karyawan kontrak dapat disesuaikan dengan kondisi dan dituangkan dalam kontrak dimaksud.

  1. Karyawan Harian

Adalah karyawan yang terikat pada. hubungan kerja dengan perusahaan, atas dasar pekerjaan harian yang sifatnya insidentil/sewaktu-waktu dan tidak terus-menerus, maksimal 3 bulan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 06/Men/1985.

Berdasarkan karyawan diatas, jumlah karyawan PT. Polypet Karyapersada sampai dengan Maret 2003 sebanyak 189 orang.

  • Pelaksanaan Jam Kerja

PT. Polypet Karyapersada mengambil kebijaksanaan dalam pengaturan jam kerja bagi karyawannya. Jam kerja adalah waktu yang ditetapkan oleh perusahaan untuk bekerja bagi karyawannya berdasarkan Undang-undang Kerja No. 1 Tahun 1951 yaitu :

  • 7 jam/hari dan 40 (empat puluh) jam seminggu (6 hari kerja) dan atau,
  • 8 jam/hari dan 40 (empat puluh) jam seminggu (5 hari kerja) atau hari dan jam kerja lain yang ditetapkan secara terpisah untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sepanjang hal tersebut tidak bertentangan dengan Undang-undang tersebut diatas. PT. Polypet Karyapersada menggunakan 5 hari kerja untuk para karyawannya dengan pembagian jam kerja terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
  1. Waktu Kerja. Karyawan Non Shill

Senin – Jumat                             :    08.00-17.00 WIB

Sabtu – Minggu                          :    Libur

Dengan waktu istirahat yaitu      :    12.00 – 13.00 WIB

  1. Waktu kerja Karyawan Shift

Shift I (D)                                   :    07.00 – 15.00 WIB

Shift 11 (E)                                 :    15.00 – 23.00 WIB

Shift III (N)                                :    23.00 – 07.00 WIB

Hari kerja. bergantian dengan jam kerja yang sama serta dibagi menjadi 4 group A. B. C, D tetapi hari libur tidak selalu jatuh pada hari Sabtu dan Minggu seperti karyawan non shift.

  • Kesejahteraan Karyawan

Suatu kebijaksanaan PT. Polypet Karyapersada terhadap karyawan-karyawan adalah dengan memberikan jaminan bagi karyawan berupa fasilitas-fasilitas dan tunjangan yang dapat memberikan kesejahteraan kepada karyawan. Tunjangan tersebut berupa :

  1. Tunjangan hari raga keagamaan
  2. Tunjangan perumahan
  3. Tunjangan kesehatan
  4. Tunjangan shift bagi karyawan shift
  5. Tunjangan car untuk level Superitendent dan Manager

Fasilitas untuk kemudahan karyawan melakukan aktifitas selama di pabrik yaitu

  1. Penyediaan bus untuk transportasi
  2. Kantin
  3. Musholla/Masjid
  4. Pakaian seragam kerja (setahun 4 pasang) dan peralatan keamallan lainnya serta mendapat peralatan kerja
  1. D. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Prinsip dasar penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Polypet Karyapersada adalah keselamatan dan keamanan bagi manusia, alat (proses), serta lingkungan sekitar. Hal ini menjadi prioritas yang Utama agar proses dapat berjalan dengan baik tanpa terjadinya, kecelakaan kerja yang dapat mengakibatkan kerugian baik terhadap manusia itu sendiri, alat dan juga bagi lingkungan sekitar.

Kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan di PT. Polypet Karyapersada, tingkat keamanannya tergantung dari tugas masing-masing bagian yang telah diatur sedemikian rupa Untuk karyawan yang bekerja di bagian personalia, tidak ada peraturan khusus mengenai keselamatan kerja, sedangkan pada bagian lain yang berhubungan dengan masalah proses dan keteknikan diatur secara khusus dalam menjalankan suatu kegiatan yang menyangkut pekerjaan masing-masing.

Untuk lebih mengutamakan keselamatan kerja maka setiap karyawan (khususnya karyawan yang bekerja di bagian proses dan keteknikan) dalam melaksanakan tugasnya mendapat bimbingan, antara lain

  1. Pembinaan kesadaran akan pentingnya keselamatan dan keamanan kerja.
  2. Pengendalian mengenai penggunaan peralatan keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja.
  3. Pemeriksaan dan pemeliharaan alat-alat kerja dan peralatan keamanan.
  4. penggunaan peralatan kerja sesuai dengan fungsi masing-masing alat.
  5. Karyawan harus senantiasa memperhatikan pagan-pagan peringatan dan tanda-tanda bahaya.
  6. Pembuatan izin sebelum melaksanakan pekerjaan.

Beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja tergantung pada, unsur manusia sendiri dan keadaan lingkungan serta metode kerja. Bila terjadi kecelakaan, maka pihak karyawan dan pihak perusahaan akan mendapat rugi Berta kemungkinan terjadinya pencernaan lingkungan. Ini dapat berpengaruh terhadap usaha peningkatan produksi dan biaya produksi. Oleh karena itu setiap karyawan harus selalu mengindahkan Pal-Pal yang berhubungan dengan keselamatan kerja dan disiplin kerja.

Untuk menghindari atau meminimalkan adanya kecelakaan yang mungkin dapat terjadi pada waktu melakukan pekerjaan, maka PT. Polypet Karyapersada telah membuat suatu prosedur keselamatan kerja dan peraturan-peraturan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yait.0 dengan membuat surat ijin kerja antara, lain :

  1. Hot Work Permit

Adalah prosedur perijinan yang diberikan untuk melakukan pekerjaan atau kegiatan yang menggunakan api secara terbuka atau suatu pekerjaan yang dapat menimbulkan penyalaan pada zat atau gas-gas yang mudah terbakar.

  1. Cold Work Permit

Adalah prosedur perijinan yang diberikan untuk melakukan pekerjaan atau kegiatan yang tidak memerlukan api atau pangs serta alas-alas yang dikerjakan tidak menimbulkan api.

  1. Confined Spaces Permit

Adalah prosedur bagi seseorang yang akan masuk ke dalam suatu ruangan tertutup hampa udara atau akan masuk ke dalam reaktor. Sebelum melakukan kegiatan ini, perlu diadakan pengujian terhadap, gas-gas berbahaya dan kadar oksigen dalam tangki. Setelah kondisi dinyatakan aman, kegiatan boleh dilakukan tetapi menggunakan peralatan keamanan.

  1. Excavation Work Permit

Adalah prosedur perijinan yang diberikan untuk melakukan penggalian di sekitar pabrik dengan kedalaman minimal 5 feet dari permukaan tanah.

  1. Vehicle Work Permit

Adalah prosedur perijinan yang berhubungan dengan semua kendaraan yang masuk ke dalam area pabrik. Kendaraan yang diperbolehkan masuk adalah kendaraan berbahan bakar solar dan hares melalui rute yang telah ditentukan.

  1. Electrical Work Permit

Adalah prosedur perijinan untuk melakukan pekerjaan. yang berhubungan dengan instalasi listrik yang terpasang di pabrik.

  1. Contractors Permit

Adalah prosedur yang diberikan kepada kontraktor yang akan melakukan pekerjaan di pabrik.

Untuk memasuki area pabrik atau melakukan pekerjaan di pabrik maka, setiap prang diwajibkan memakai alat perlindungan diri untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja. Alat pelindung diri tersebut antara lain

  1. Alat pelindung mata dan muka, terdiri dari
  2. Kaca Mata

untuk melindungi mata dari debu

  1. Goggle

untuk melindungi mata dari debu, gas dan cairan

  1. Full Mask

untuk melindungi wajah, khususnya hidung dan mata. Alat ini dilengkapi dengan adsorbent untuk organik gas dan debu.

  1. Little Mask

untuk melindungi alat pernafasan.

  1. Alat pelindung kepala berupa, helm yang berfungsi untuk melindungi kepala dari kejatuhan alat atau benda
  2. Alat pelindung telinga, berupa ear plug dan car muff yang berfungsi untuk menurunkan intensitas bunyi yang sampai ke telinga.
  1. Alat pelindung badan, terdiri dari
  2. Sarung tangan

untuk melindungi tangan dalam pelaksanaan kerja. Sarung tangan ini terdiri dari beberapa jenis antara lain sarung tangan tahan pangs, sarung tangan kulit, sarung tangan biasa. Pemakaian sarung tangan ini disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.

  1. Baju safety

Untuk melindungi Seluruh badan dalam pelaksanaan kerja. Baju safety ini juga terdiri dari beberapa jenis seperti baju tahan pa.nas, baju tahan debu dan baju khusus untuk api.

  1. Sepatu safety

untuk melindungi kaki dari kejatuhan benda, goresan dan tertancap benda. tajam.

  1. E. PENANGANAN LIMBAH

Limbah yang dihasilkan dari proses pada PT. Polypet Karyapersada adalah berupa limbah cair yang masih mengandung Ethylen Glycol. Limbah cair ini diolah di unit Waste Water Treatment (WWT).

1.3 PROSEDUR SISTEM

Situs Document Control System PT. Polypet Karyapersada :

Ä  www1.primapet.net/iso9002/iso/iso.asp

Karena alamat situs ini bersifat internal dan tidak dapt diakses di luar site PT. Polypet Karyapersada, maka saya akan memberikan beberapa contoh tampilannya :

  1. A. Tampilan Halaman Awal

  1. B. Tampilan Setelah Klik Icon PKP

  1. C. Tampilan Setelah Klik Document Level 3
  1. D.

  1. E. Tampilan Setelah Klik Operation

  1. F. Tampilan setelah Klik Unit SSP Plant

  1. G. Tampilan Akhir Documen Yang Berupa Format PDF

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil Kerja Praktik (KP) selama 30 hari, Penulis memberikan kesimpulan dan saran yang mungkin bermanfaat bagi PT. Polypet Karyapersada, guna mengatasi masalah-masalah yang ada pada bagian M.I.S ( Management Information system ) kesimpulan dan saran adalah sebagai berikut :

4.1  Kesimpulan

Di PT. Polypet Karyapersada telah ada sebuah jaringan LAN yang telah terpasang, lengkap dengan device-device yang mendukung berjalannya Document Control System, semua sudah berjalan lancar dan bagus. Dan hanya bagian Quality Analys yang bisa Mengupdate document – documen tersebut dan menerbitkannya.

4.2  Saran

Perlu adanya penambahan tenaga ahli di Departement M.I.S, mengingat saat ini Department M.I.S hanya di tangani oleh satu orang, ini di maksudkan untuk mempermudah pekerjaan terutama disaat ada masalah yang berhubungan dengan jaringan.

Dan agar adanya perawatan dan pemeliharaan serta pengkoordiniran terhadap hardware dan software pada setiap Department di PT. Polypet Karyapersada.

DAFTAR PUSTAKA

1.         ISO 9001:2008 “Awareness & Implementation”, SGS, March 2009

2.         ISO 9001:2008 “an International Standard for Quality Management System”

3.         “Modul Kuliah Pengendalian Mutu”, Universitas Mercu  Buana

4.         Technical Departement, “PET Operational Manual” , PT. Polypet Karyapersada.

5.         Zimmer, “Process Operating Manual and Data Sheet”

6.         ”Polypet Profile” Februari 2009

7.         Zimmer Documentation, “P & ID Process CP & SSP”

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  1. I. BIODATA

NIM                                                    :  2006.11.029

Nama Lengkap                                    :  Irfan Nurul Hady

Jenis Kelamin                                      :  Laki – Laki

Tempat / Tanggal Lahir                       :  Cilegon, 29 Februari 1988

Alamat Lengkap                                 :  Link. Sumampir Timur RT 01/ RW 04 No. 171

Kel. Kebon dalem Kec. Purwakarta

Cilegon – Banten

PENDIDIKAN

Formal

SDN Sumampir                                   di Cilegon                   Lulus tahun 2000

SLTP N 3 Cilegon                              di Cilegon                   Lulus tahun 2003

SMK N 1 Cilegon                               di Jakarta                     Lulus tahun 2006

Foto

3 x 4

Saya Yang Bersangkutan

Irfan Nurul Hady

Komentar
  1. Chesya Rindu berkata:

    Bisa dijadikan skripsi ini. huehehe

  2. ebi ihwan berkata:

    bleh2.. moga brmanfaatbg smw.

    ngin bertanya

    alamat email pt. polypet kerya persada pa ya?
    Thanx

  3. Febrian berkata:

    Cara melamar kerja di PT. POLYPET bagaimana?

  4. willia berkata:

    KP yg bagus gan. lengkap banget :LIKE THIS:
    ada versi lengkapnya ga gan? buat refrensi neh

Tinggalkan komentar